Gambar kerangka dasar flavonoid |
Flavonoid merupakan senyawa fenol
yang mana terdapat hampir pada semua jenis tumbuhan. Struktur dari beberapa
senyawa fenol ini dapat ditetapkan dimulai abad ke-19. Sifat-sifat kimia dari
senyawa fenol ini umumnya sama, tetapi jika kita melihat dari segi biogenetic
nya maka senyawa fenol ini dapat kita bedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Senyawa fenol yang bersumber dari jalur
shikimat atau berasal dari asam shikimat
2.
Senyawa fenol yang bersumber dari jalur asetat-malonat
Flavonoid yang terdapat didalam tumbuhan
biasanya akan berikatan dengan gula yang disebut glikosida. Molekul yang
berikatan dengan gula tersebut disebut aglikon. Aglikon pada flavonoid ini
memiliki berbagai ragam struktur, tetap semuanya memiliki 15 atom Carbon yang
tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yang mana terdiri dari dua cincin aromatic
yang nantinya akan dihubungkan dengan satuan tiga karbon yang dapat atau tidak
membentuk cincin ketiga.
Senyawa flavonoid merupakan
metabolit sekunder yang memberikan pigmen tumbuhan berwarna kuning, kuning
jeruk, dan merah. Senyawa flavonoid ini memiliki peranan yang penting dalam
memberikan warna, rasa, bau, serta kualitas dari suatu makanan. Senyawa
flavonoid ini memiliki manfaat bagi tumbuhan penghasilnya sebagai pertahanan
diri dari hama, serta memiliki rasa pahit yang akan melindungi dari ulat
tertentu.
Flavonoid memiliki klasifikasi yang dapat
dibedakan berdasarkan cincin heterosiklik-oksigen tambahan dan gugus hidroksil
yang tersebar. Cara mengklasifikasikan senyawa flavonoid ini awalnya didasarkan
pada sifat kelarutan dan reaksi warna pada suatu tumbuhan. Kemudian berkembang
dengan dilakukan nya ekstrak tumbuhan yang dihidrolisis dengan cara
kromatografi satu arah dan pemeriksaan ekstrak etanol secara dua arah. Sehingga sampai sekarang pemisahan senyawa flavonoid dilakukan dengan cara kromatografi. Adapun kerangka dasar klasifikasi atau tipe-tipe dari senyawa flavonoid sebagai berikut :
Senyawa-senyawa flavonoid ini klasifikasi nya dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan oleh tingkat oksidasi rantai propana dari sistem 1,3-diarilpropana. Yang mana jenis flavonoid yaitu flavon, flavonol, dan antosianidin merupakan jenis flavonoid yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan oleh sebab itu jenis flavonoid tersebut seringkali disebut juga sebagai jenis flavonoid utama. Sedangkan untuk senyawa isoflavon dan neoflavon tidak banyak ditemukan tetapi hanya terdapat pada beberapa tumbuhan saja, khususnya leguminosae.
Flavonoid mempunyai beberapa ciri struktur untuk membedakannya dengan yang lain, yaitu pada cincin A mempunyai pola okigenasi berselang-seling yang berada pada posisi 2,4,6. Cincicn A ini juga selalu mempunyai gugus hidroksil yang mana terletak sedemikian rupa yang akan memberikan kemungkinan terbentuknya suatu cincin heterosiklik dalam senyawa trisiklik. Cincin B mempunyi satu gugus fungsi oksigen pada posisi para atau dua pada posisi para dan meta atau tiga pada posisi satu dipara dan dua dimeta.
Seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwa senyawa flavonoid ini memiliki kerangka dasar yang terdiri dari 15 atom karbon, yang terdiri dari dua buah benzena (C6) yang akan terikat dengan rantai propana (C3). Oleh sebab itu akan membentuk suatu susunan C6-C3-C6.
FLAVONOID atau 1,3-DIARILPROPANA |
Isoflavonoid juga terdiri atas C6-C3-C6, yang mana pembuatan atau sintesis nya akan dilakukan secara alami oleh tumbuhan dan senyawa asam amino aromatik fenilalanin atau tirosin. Isoflavon ini dapat digolongkan menjadi senyawa metabolit sekunder yang didasarkan oleh biosintesis yang berlangsung dalam sederetan senyawa antara yaitu asam sinamat, asam kumarat, calkon, flavon dan isoflavonoid. Isoflavon ini tidak terdapat pada mikroba seperti bakteri, alga, jamur dan lumut tidak mengandung isoflavon dikarenakan mikroba tersebut tidak dapat mensintesisnya.
ISOFLAVONOID atau 1,2 -DIARILPROPANA |
Flavonoid ini juga dapat dikalsifikasikan berdasarkan jeis ikatan yang terbentuk :
1. Flavonoid O-Glikosida
Senyawa flavonoid jenis ini memiliki gugus hidroksil yang mana terikat pada satu gula atau lebih dengan ikatan hemiasetal yang memiliki sifat tidak tahan dengan keasaman, adapun ikatan glikosida ini mempengaruhi kereaktifan dari senyawa flavonoid menjadi kurang reaktif dan lebih mudah larut dalam air.
2. Flavonoid C-Glikosida
Pada flavonoid jenis ini, gula akan terikat langsung dengan inti benzen pada suatu ikatan karbon yang memiliki sifat tahan terhadap keasaman. Pada umumnya gula ini akan terikat pada atom karbon yang bernomor 6 dan 8 yang terdapat pada inti dari flavonoid. Jenis ini merupakan jenis gula yang keterlibatan nya lebih sedikit dibandingkan O-glikosida.
3. Flavonoid sulfat
Flavonoid ini merupakan jenis flavonoid yang memiliki satu buah ion sulfat atau bisa juga lebih yang dapat terikat pada gugus OH pada fenol dan gula.
4. Biflavonoid
Biflavonoid ini merupakan dimer flavonoid yang akan dibentuk dari dua buah unit flavon atau dimer campuran yang terdiri dari flavon dan flavonon dan atau auron. Struktur dari biflavonoid ini yaitu 2,3-dihidroapigeninil-(I-3', II-3')-apigenin.
PERMASALAHAN :
1. Pada penjelasan diatas sudah saya perlihatkan gambar struktur dari 1,3-diarilpropana dan 1,2-diarilpropana. Yang ingin saya tanyakan, Mengapa struktur dari flavonoid yang sama-sama terdiri dari C6-C3-C6 tetapi pada struktur nya gugus benzen bisa terikat pada atom C ke 2 dan juga bisa terikat pada atom C ke 3 ?
2. Mengapa jenis isoflavonoid hanya terdapat pada beberapa jenis tumbuhan saja ? Sedangkan kita ketahui bahwasanya metabolit sekunder jenis flavonoid ini yang tersebar paling banyak pada tumbuhan dialam ?
3. Seperti yang kita ketahui bahwa flavonoid ini merupakan senyawa fenol dan kita juga tahu bahwa fenol ini memiliki gugus -OH. Pertanyaan saya, Mengapa pada struktur dasar flavonoid tidak terdapat gugus -OH melainkan gugus =O ?
1. Pada penjelasan diatas sudah saya perlihatkan gambar struktur dari 1,3-diarilpropana dan 1,2-diarilpropana. Yang ingin saya tanyakan, Mengapa struktur dari flavonoid yang sama-sama terdiri dari C6-C3-C6 tetapi pada struktur nya gugus benzen bisa terikat pada atom C ke 2 dan juga bisa terikat pada atom C ke 3 ?
2. Mengapa jenis isoflavonoid hanya terdapat pada beberapa jenis tumbuhan saja ? Sedangkan kita ketahui bahwasanya metabolit sekunder jenis flavonoid ini yang tersebar paling banyak pada tumbuhan dialam ?
3. Seperti yang kita ketahui bahwa flavonoid ini merupakan senyawa fenol dan kita juga tahu bahwa fenol ini memiliki gugus -OH. Pertanyaan saya, Mengapa pada struktur dasar flavonoid tidak terdapat gugus -OH melainkan gugus =O ?
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Menurut saya, memang benar bahwa flavonoid banyak terdapat di alam, yang artinya tidak semua tanaman mengandung flavonoid. Hal ini bisa saja karena setiap tanaman tentu mempunyai struktur dan sifat yang berbeda-beda dan struktur ini tidak sesuai dengan struktur yang dimiliki flavonoid. Sehingga tanaman tersebut tidak mengandung flavonoid (A1C117007)
BalasHapusBaiklah disini saya akan mencoba menjawab permasalahan dari Niken yaitu pada nomor 3
BalasHapusDimana menurut pendapat saya hal ini dikarenakan gugus -OH yang terdapat pada fenol itu sebenarnya juga berapa pada struktur dasar senyawa flavonoid yang letaknya tersebar dimana - mana.
Semoga membantu
Terima kasih
ENUNG (A1C117056)
BalasHapusno.1 dimana flavonoid ini memilikikerangka 2-fenilkroman, dimana posisi orto dari cincin A dan atom karbon pada cincin B pada 1,3-diarilpropana erhubung oleh jembatan oksigen sehingga membentuk cincin heterosiklik. cincin B flavoida mempunyai satu gugus fungsi oksigen pada posisi para atau dua pada posisi para dan dua meta atau tiga pada posisi satu di para dan dua dimeta.