Sabtu, 13 April 2019

Laporan Percobaan 7


LAPORAN PRAKTIKUM
“PEMBUATAN ASETON”




DI SUSUN OLEH :
NIKEN AYU HESTIANTARI
(A1C117033)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019 



VII. Data Pengamatan
7.1 Sintesis Aseton dengan KMnO4
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Tabung alas bulat dimasukkan 80 mL aquades + 26 mL 2-propanol + 12 mL H2SO4
Larutan berwarna bening
Suhu larutan menjadi naik (panas)
2.
Ditambah kan 16 gram Kristal KMnO4  kedalam labu tersebut
Warna larutan berubah menjadi ungu
Suhu menjadi semakin naik
Larutan menjadi mendidih
3.
Di diamkan labu yang berisi campuran dan dilanjutkan di destilasi
Setelah di diamkan beberapa saat larutan sedikit dingin
Setelah didestilasi didapatkan tetesan pertama destilat pada suhu 78°C di waktu ke 3 menit, dan tetesan ke 40 atau 2 mL pada suhu 76°C di waktu ke 6 menit 54 detik
Bau dari destilat seperti bau balon

7.2 Sintesis Aseton dengan K2Cr2O7
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Kedalam labu alas bulat dimasukkan 50 mL aquadest + 27,5 mL H2SO4 + 29,2 mL  2-Propanol. Didiamkan labu tersebut lalu dimasukkan kedalam penangas air.
Larutan berwarna bening
Suhu menjadi naik yaitu 60°C
2.
Dalam gelas piala yang lain dimasukkan 10 gram Kristal K2Cr2O7+ 100 mL aquadest dan dimasukkan ke dalam corong pisah
Larutan berwarna orange
3.
Di tambahkan secara perlahan larutan K2Cr2O7 kedalam labu alas bulat
Warna larutan menjadi hijau pekat
4.
Dilanjutkan proses destilasi
Di dapat tetesan pertama destilat pada suhu 83°C dan waktu ke 7 menit 44 detik, dan tetesan ke 40 pada suhu 83°C dan waktu ke 8 menit 16 detik
Bau destilat yang ditimbulkan yaitu seperti bau balon.


VIII. Pembahasan
          Aseton atau 2-propanon termasuk kedalam senyawa keton yang paling sederhana, memiliki sifat yaitu tidak berwarna, mudah menguap, dan juga termasuk salah satu jenis pelarut organic yang mudah terbakar. Pada tubuh manusia aseton dapat kita temukan dalam urin dan darah meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dan biasanya banyak ditemukan pada manusia yang menderita penyakit diabetes. Aseton itu sendiri memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya yaitu untuk membersihkan warna kutek, untuk membersihkan key board laptop atau computer, membuat lantai menjadi mengkilap, menghilangkan noda pada cangkir, membuat sepatu menjadi emngkilap, menghilangkan goresan pada kaca jam tangan, serta dapat membersihkan papn tulis yang sudah kotor karena tinta spidol (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/).
            Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan yaitu pembuatan atau sintesis dari aseton yang mana kami melakukan dengan dua kali percobaan yaitu menggunakan KMnO4 dan yang kedua menggunakan K2Cr2O7. Pada proses pembuatan aseton ini kami melakukan nya dengan proses destilasi. Destilasi adalah metode pemisahan untuk zat cair yang memiliki penandaan titik didih dari zat lain yang bercampur di dalamnya dan titik didih zat-zat tersebut relatif tidak begitu tinggi serta memiliki tekanan uap yang tinggi. Pada prinsipnya zat cair dengan titik didih tinggi dengan demikian akan cepat berubah menjadi fase uap jika di berikan kalor atau panas. Itulah sebabnya pada percobaan ini dilakukan proses pemanasan supaya zat-zat tersebut dapat dengan cepat menguap.

8.1 Sintesis Aseton dengan KMnO4
                Pertama yang kami lakukan adalah menyiapkan atau merangkai alat destilasi yang terdiri dari statif, klem, labu alas bulat, mantel pemanas, kondensor, pipa T, labu destilat, dan selang. Setelah alat selesai dirangkai kami membuat campuran bahan yang akan di uji. Kedalam labu alas bulat dimasukkan 80 mL aquades + 26 mL 2-propanol + 12 mL H2SO4 , larutan tersebut berwarna bening, suhu menjadi panas dan tidak bisa disentuh. Kemudian kedalam labu tersebut dimasukkan 16 gram Kristal KMnO4. Yang mana warna asli dari Kristal tersebut yaitu ungu. Sehingga warna larutan yang tadinya bening berubah menjadi ungu, suhu nya menjadi meningkat dapat dilihat dari larutan yang timbul gelembung-gelembung gas yang banyak seperti pada saat air mendidih, dan semakin banyak Kristal KMnO4 yang ditambahkan warna larutan semakin lama menjadi coklat pekat. Lalu dikarenakan labu tersebut sangat panas kami diamkan beberapa saat hingga tidak terlalu panas. Setelah itu dilanjutkan proses destilasi dengan menggunakan suhu 75°C - 80°C. Dihidupkan lah mantel pamanas dan ketika suhu yang ditunjukkan oleh thermometer telah mencapai 75°C kami mengecilkan suhu pada mantel pemanas agar labu tidak pecah akibat pemanasan yang tinggi. Karena adanya proses pemanasan sehingga larutan sampel tersebut menjadi menguap dan uapnya akan masuk kedalam kondensor. Di dalam kondensor ini lah uap tersebut akan diubah lagi menjadi fase cair yang dibantu dengan air yang mengalir terus melalui jalur masuk dan keluar. Setelah banyak uap yang terbentuk di dalam kondensor, akhirnya uap-uap tersebut dapat diubah menjadi cair kembali dan didapat tetesan pertama yaitu pada suhu 78°C diwaktu ke 3 menit. Proses tersebut berlanjut terus menerus hingga pada tetesan ke 40 suhu menjadi turun yaitu 76°C dan diwaktu ke 6 menit 54 detik. Jarak atau rentang antara tetesan pertama dengan yang kedua pada percobaan ini sedikit lama. Destilat yang telah terbentuk kami amati dan kami cium baunya seperti bau balon.

8.2 Sintesis Aseton dengan K2Cr2O7
                Pada percoban yang kedua ini langkah-langkah yang dilakukan itu sama hanya komposisi bahan nya saja yang berbeda. Kedalam labu alas bulat dimasukkan 50 mL aquadest + 27,5 mL H2SO4 + 29,2 mL  2-Propanol. Campuran tersebut berwarna bening dan suhu nya panas yaitu 67°C. Kami diamkan labu tersebut beberapa saat. Setelah itu kami masukkan kedalam   penangas air. Sambil menunggu larutan tersebut mendidih kami membuat larutan K2Cr2O7 didalam gelas piala yang dicampur dengan 100 mL aquadest. Warna larutan yaitu orange.Setelah itu dimasukkan larutan K2Cr2O7 kedalam corong pisah. Selanjutnya setelah larutan tadi mendidih kami tuangkan secara perlahan larutan K2Cr2O7 kedalam labu alas bulat. Pada awalnya larutan berubah menjadi hijau tosca tetapi setelah semakin banyak larutan K2Cr2O7 yang kami tambahkan larutan semakin berubah menjadi hijau pekat. Dan dilanjutkan lah proses destilasi. Destilasi dilakukan pada suhu 70°C. Sama halnya seperti yang pertma dilakukan pemanasan menggunakan mantel pemanas lalu setelah terbentuk uap, uap tersebut akan berubah menjadi cair kembali dan ditambung pada labu destilat.Tetesan pertama destilat terbentuk yaitu pada suhu 83°C dan di waktu ke 7 menit 44 detik. Pada percobaan yang kedua ini rentang antara tetesan pertama dan kedua itu lebih cepat dibandingkan yang pertama. Setelah tetesan ke 40 suhu tetap dan tidak turun yaitu 83°C di menit ke 8,16. Dan destilat yang terbentuk berbau harum seperti bau balon.
                        Pada percobaan yang pertama destilat yang terbentuk lebih cepat dibandingkan destilat pada percobaan yang kedua. Hal itu dapat terjadi, bisa kita lihat dari sifat antara KMnO4 dan K2Cr2O7 yang sama-sama oksidator kuat. Tetapi oksidator kuat pun memiliki tingkatan nya. Nah, dari dua senyawa tersebut ternyata KMnO4 memiliki sifat oksidator yang lebih kuat dibandingkan K2Cr2O7. Oksidator  itu sendiri mengalami reduksi dan ia menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Sehingga pada KMnO4 , ia membantu mempercepat alcohol mengalami oksidasi untuk menjadi keton. Pada prinsipnya kedua percobaan ini sama-sama menggunakan bahan dasar yaitu 2-propanol yang merupakan alcohol sekunder. Pada proses destilasi dilakukan proses pemanasan menggunakan mantel pemanas. Jika alcohol sekunder di panaskan (dioksidasi) maka akan menjadi senyawa keton yang terbukti dari bau destilat yang ditimbulkan yaitu berbau harum. Salah satu manfaat dari aseton yaitu untuk membersihkan papan tulis, setelah kami uji memang benar papan tulis menjadi lebih bersih dari yang sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sintesis aseton ini berhasil. 

IX. Pertanyaan
1.      Bagaimana cara mengetahui bahwa destilat yang terbentuk adalah aseton atau bukan ?
2.    Apa yang menyebabkan pada saat penambahan KMnOlarutan menjadi mendidih padahal tidak dilakukan pemanasan ?
3.    Bagaimana proses yang terjadi pada percobaan yang pertama sehingga didapat kan senyawa keton ?

X. Kesimpulan
            Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1.      Sifat-sifat dari ketonaseton yaitu memiliki titik didih tinggi, Larut dalam air, berbau harum, mudah terbakar, mudah menguap dan tidak memiliki warna.
2.      Reaksi-reaksi pembuatan aseton yaitu dengan cara :
a.      Destilasi kering Kalsium Asetat


b.     Dibuat dari Asam Asetat dengan katalis Mangan (II) Karbonat dengan pemanasan pada suhu 110-120°C


c.      Dilakukan oksidasi alcohol sekunder pada suasana asam


3.      Kegunaan dari senyawa aseton yaitu :
a)      Pelarut senyawa karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.
b)      Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti khlaroform yang digunakan sebagai obat bius.

c)      Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.

XI. Daftar Pustaka

  • Elsevier. 2013. Spesifikasi Senyawa Kimia. Amerika : Reed Elsevier Group.
  • Hadyana. 2014. Perancang Pablik Aseton dari Benzena Kapasitas. Vol 2. No 1:42
  • http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/
  • Lee, N. Charles. 1998. Alkohol dalam Katjung Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VI. Jakarta : EGC.
  • Wade, L.G. 2016. Organic Chemistry. New Jersey : Pearson.

  • XII. Lampiran
    Gambar 1. Proses perangkaian alat destilasi
    Gambar 2. Larutan Kalium Dikromat
    Gambar 3. Proses destilasi dengan kalium permanganat
    Gambar 4. Hasil Aseton yang diperoleh








    4 komentar:

    1. Arnia Haiza Annisa (A1C117049) akan menjawab pertanyaan nomor
      3. Proses nya yaitu dimasukkan 2-propanol + Asam sulfat dan kemudian dilakukan proses oksidasi dengan menggunakan KMnO4 yang bersifat oksidator kuat jika larutan nya sudah siap lalu dilanjutkan proses destilasi sehingga hasil yang didapatkan yaitu aseton (hasil oksidasi dari alkohol sekunder)

      BalasHapus
    2. Saya Seprida Anjelina (051) ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 2 Karena KMnO4 sendiri bersifat oksidator kuat sehingga ia memberikan panas yang tinggi bahkan bisa sangat mudah untuk terbakar, itulah sebabnya jika KMnO4 direaksikan dengan larutan asam sulfat ia menjadi mendidih padahal tidak dilakukan pemanasan

      BalasHapus
    3. Saya Friska Utami (A1C117021) akan menjawab pertanyaan no.1. Cara kita mengetahuinya yaitu dapat kita cium bau nya karena aseton sendiri mempunyai aroma yang khas yaitu seperti bau balon, dan kita juga bisa menguji nya dengan cara menggunakan aseton tersebut untuk membersihkan papan tulis (whiteboard)

      BalasHapus
    4. Saya Febry (073) akan menjawab pertanyaan nomor 1. Kita dapat mengetahuinya dengan cara mencium bau nya karena aseton itu memiliki bau seperti bau balon, dan bisa diuji dengan cara menggunakannya untuk membersihkan noda di papan tulis. Terimakasih.

      BalasHapus