LAPORAN PRAKTIKUM
“PEMBUATAN ASETON”
DI SUSUN OLEH :
NIKEN AYU HESTIANTARI
(A1C117033)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
NIKEN AYU HESTIANTARI
(A1C117033)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
VII. Data Pengamatan
7.1
Sintesis Aseton dengan KMnO4
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
Tabung
alas bulat dimasukkan 80 mL aquades + 26 mL 2-propanol + 12 mL H2SO4
|
Larutan
berwarna bening
Suhu
larutan menjadi naik (panas)
|
2.
|
Ditambah
kan 16 gram Kristal KMnO4 kedalam labu tersebut
|
Warna
larutan berubah menjadi ungu
Suhu
menjadi semakin naik
Larutan
menjadi mendidih
|
3.
|
Di
diamkan labu yang berisi campuran dan dilanjutkan di destilasi
|
Setelah
di diamkan beberapa saat larutan sedikit dingin
Setelah
didestilasi didapatkan tetesan pertama destilat pada suhu 78°C di waktu ke 3
menit, dan tetesan ke 40 atau 2 mL pada suhu 76°C di waktu ke 6 menit 54
detik
Bau
dari destilat seperti bau balon
|
7.2
Sintesis Aseton dengan K2Cr2O7
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
Kedalam
labu alas bulat dimasukkan 50 mL aquadest + 27,5 mL H2SO4 +
29,2 mL 2-Propanol. Didiamkan labu
tersebut lalu dimasukkan kedalam penangas air.
|
Larutan
berwarna bening
Suhu
menjadi naik yaitu 60°C
|
2.
|
Dalam
gelas piala yang lain dimasukkan 10 gram Kristal K2Cr2O7+
100 mL aquadest dan dimasukkan ke dalam corong pisah
|
Larutan
berwarna orange
|
3.
|
Di
tambahkan secara perlahan larutan K2Cr2O7 kedalam labu
alas bulat
|
Warna
larutan menjadi hijau pekat
|
4.
|
Dilanjutkan
proses destilasi
|
Di
dapat tetesan pertama destilat pada suhu 83°C dan waktu ke 7 menit 44 detik,
dan tetesan ke 40 pada suhu 83°C dan waktu ke 8 menit 16 detik
Bau
destilat yang ditimbulkan yaitu seperti bau balon.
|
VIII.
Pembahasan
Aseton
atau 2-propanon termasuk kedalam senyawa keton yang paling sederhana, memiliki
sifat yaitu tidak berwarna, mudah menguap, dan juga termasuk salah satu jenis
pelarut organic yang mudah terbakar. Pada tubuh manusia aseton dapat kita
temukan dalam urin dan darah meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dan biasanya
banyak ditemukan pada manusia yang menderita penyakit diabetes. Aseton itu sendiri
memiliki banyak sekali manfaat, salah satunya yaitu untuk membersihkan warna
kutek, untuk membersihkan key board laptop atau computer, membuat lantai
menjadi mengkilap, menghilangkan noda pada cangkir, membuat sepatu menjadi
emngkilap, menghilangkan goresan pada kaca jam tangan, serta dapat membersihkan
papn tulis yang sudah kotor karena tinta spidol (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/).
Pada praktikum kali ini kami
melakukan percobaan yaitu pembuatan atau sintesis dari aseton yang mana kami
melakukan dengan dua kali percobaan yaitu menggunakan KMnO4 dan yang
kedua menggunakan K2Cr2O7. Pada proses pembuatan aseton
ini kami melakukan nya dengan proses destilasi. Destilasi adalah metode
pemisahan untuk zat cair yang memiliki penandaan titik didih dari zat lain yang
bercampur di dalamnya dan titik didih zat-zat tersebut relatif tidak begitu
tinggi serta memiliki tekanan uap yang tinggi. Pada prinsipnya zat cair dengan
titik didih tinggi dengan demikian akan cepat berubah menjadi fase uap jika di
berikan kalor atau panas. Itulah sebabnya pada percobaan ini dilakukan proses
pemanasan supaya zat-zat tersebut dapat dengan cepat menguap.
8.1
Sintesis Aseton dengan KMnO4
Pertama
yang kami lakukan adalah menyiapkan atau merangkai alat destilasi yang terdiri
dari statif, klem, labu alas bulat, mantel pemanas, kondensor, pipa T, labu
destilat, dan selang. Setelah alat selesai dirangkai kami membuat campuran
bahan yang akan di uji. Kedalam labu alas bulat dimasukkan 80 mL aquades + 26
mL 2-propanol + 12 mL H2SO4 , larutan tersebut berwarna
bening, suhu menjadi panas dan tidak bisa disentuh. Kemudian kedalam labu
tersebut dimasukkan 16 gram Kristal KMnO4. Yang mana warna asli dari
Kristal tersebut yaitu ungu. Sehingga warna larutan yang tadinya bening berubah
menjadi ungu, suhu nya menjadi meningkat dapat dilihat dari larutan yang timbul
gelembung-gelembung gas yang banyak seperti pada saat air mendidih, dan semakin
banyak Kristal KMnO4 yang ditambahkan warna larutan semakin lama
menjadi coklat pekat. Lalu dikarenakan labu tersebut sangat panas kami diamkan
beberapa saat hingga tidak terlalu panas. Setelah itu dilanjutkan proses
destilasi dengan menggunakan suhu 75°C - 80°C. Dihidupkan lah mantel pamanas
dan ketika suhu yang ditunjukkan oleh thermometer telah mencapai 75°C kami
mengecilkan suhu pada mantel pemanas agar labu tidak pecah akibat pemanasan
yang tinggi. Karena adanya proses pemanasan sehingga larutan sampel tersebut
menjadi menguap dan uapnya akan masuk kedalam kondensor. Di dalam kondensor ini
lah uap tersebut akan diubah lagi menjadi fase cair yang dibantu dengan air
yang mengalir terus melalui jalur masuk dan keluar. Setelah banyak uap yang
terbentuk di dalam kondensor, akhirnya uap-uap tersebut dapat diubah menjadi
cair kembali dan didapat tetesan pertama yaitu pada suhu 78°C diwaktu ke 3
menit. Proses tersebut berlanjut terus menerus hingga pada tetesan ke 40 suhu
menjadi turun yaitu 76°C dan diwaktu ke 6 menit 54 detik. Jarak atau rentang
antara tetesan pertama dengan yang kedua pada percobaan ini sedikit lama.
Destilat yang telah terbentuk kami amati dan kami cium baunya seperti bau
balon.
8.2
Sintesis Aseton dengan K2Cr2O7
Pada
percoban yang kedua ini langkah-langkah yang dilakukan itu sama hanya komposisi
bahan nya saja yang berbeda. Kedalam labu alas bulat dimasukkan 50 mL aquadest
+ 27,5 mL H2SO4 + 29,2 mL
2-Propanol. Campuran tersebut berwarna bening dan suhu nya panas yaitu
67°C. Kami diamkan labu tersebut beberapa saat. Setelah itu kami masukkan
kedalam penangas air. Sambil menunggu
larutan tersebut mendidih kami membuat larutan K2Cr2O7 didalam
gelas piala yang dicampur dengan 100 mL aquadest. Warna larutan yaitu
orange.Setelah itu dimasukkan larutan K2Cr2O7 kedalam corong
pisah. Selanjutnya setelah larutan tadi mendidih kami tuangkan secara perlahan
larutan K2Cr2O7 kedalam labu alas bulat. Pada awalnya
larutan berubah menjadi hijau tosca tetapi setelah semakin banyak larutan K2Cr2O7 yang kami tambahkan larutan semakin berubah menjadi hijau pekat. Dan
dilanjutkan lah proses destilasi. Destilasi dilakukan pada suhu 70°C. Sama
halnya seperti yang pertma dilakukan pemanasan menggunakan mantel pemanas lalu setelah
terbentuk uap, uap tersebut akan berubah menjadi cair kembali dan ditambung
pada labu destilat.Tetesan pertama destilat terbentuk yaitu pada suhu 83°C dan
di waktu ke 7 menit 44 detik. Pada percobaan yang kedua ini rentang antara
tetesan pertama dan kedua itu lebih cepat dibandingkan yang pertama. Setelah
tetesan ke 40 suhu tetap dan tidak turun yaitu 83°C di menit ke 8,16. Dan
destilat yang terbentuk berbau harum seperti bau balon.
Pada percobaan yang
pertama destilat yang terbentuk lebih cepat dibandingkan destilat pada
percobaan yang kedua. Hal itu dapat terjadi, bisa kita lihat dari sifat antara
KMnO4 dan K2Cr2O7 yang sama-sama oksidator
kuat. Tetapi oksidator kuat pun memiliki tingkatan nya. Nah, dari dua senyawa
tersebut ternyata KMnO4 memiliki sifat oksidator yang lebih kuat
dibandingkan K2Cr2O7. Oksidator itu sendiri mengalami reduksi dan ia
menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Sehingga pada KMnO4 , ia
membantu mempercepat alcohol mengalami oksidasi untuk menjadi keton. Pada
prinsipnya kedua percobaan ini sama-sama menggunakan bahan dasar yaitu
2-propanol yang merupakan alcohol sekunder. Pada proses destilasi dilakukan
proses pemanasan menggunakan mantel pemanas. Jika alcohol sekunder di panaskan
(dioksidasi) maka akan menjadi senyawa keton yang terbukti dari bau destilat
yang ditimbulkan yaitu berbau harum. Salah satu manfaat dari aseton yaitu untuk
membersihkan papan tulis, setelah kami uji memang benar papan tulis menjadi
lebih bersih dari yang sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sintesis
aseton ini berhasil.
IX.
Pertanyaan
XI. Daftar Pustaka
Elsevier. 2013. Spesifikasi Senyawa Kimia. Amerika : Reed Elsevier Group.
Hadyana. 2014. Perancang Pablik Aseton dari Benzena Kapasitas. Vol 2. No 1:42
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/03/sintesis-aseton/
Lee, N. Charles. 1998. Alkohol dalam Katjung Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VI. Jakarta : EGC.
Wade, L.G. 2016. Organic Chemistry. New Jersey : Pearson.
XII. Lampiran
1. Bagaimana cara mengetahui bahwa destilat yang terbentuk adalah aseton atau bukan ?
2. Apa yang menyebabkan pada saat penambahan KMnO4 larutan menjadi mendidih padahal tidak dilakukan pemanasan ?
3. Bagaimana proses yang terjadi pada percobaan yang pertama sehingga didapat kan senyawa keton ?
X.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1. Sifat-sifat
dari ketonaseton yaitu memiliki titik didih tinggi, Larut dalam air, berbau
harum, mudah terbakar, mudah menguap dan tidak memiliki warna.
2. Reaksi-reaksi
pembuatan aseton yaitu dengan cara :
a.
Destilasi kering Kalsium Asetat
b.
Dibuat dari Asam Asetat dengan katalis
Mangan (II) Karbonat dengan pemanasan pada suhu 110-120°C
c.
Dilakukan oksidasi alcohol sekunder
pada suasana asam
3. Kegunaan
dari senyawa aseton yaitu :
a) Pelarut senyawa
karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.
b)
Bahan baku pembuatan zat organik lain seperti
khlaroform yang digunakan sebagai obat bius.
c)
Selain aseton beberapa senyawa keton banyak
yang berbau harum sehingga digunakan sebagai campuran parfum dan kosmetika
lainnya.
XI. Daftar Pustaka
XII. Lampiran
Gambar 1. Proses perangkaian alat destilasi |
Gambar 2. Larutan Kalium Dikromat |
Gambar 3. Proses destilasi dengan kalium permanganat |
Gambar 4. Hasil Aseton yang diperoleh |
Arnia Haiza Annisa (A1C117049) akan menjawab pertanyaan nomor
BalasHapus3. Proses nya yaitu dimasukkan 2-propanol + Asam sulfat dan kemudian dilakukan proses oksidasi dengan menggunakan KMnO4 yang bersifat oksidator kuat jika larutan nya sudah siap lalu dilanjutkan proses destilasi sehingga hasil yang didapatkan yaitu aseton (hasil oksidasi dari alkohol sekunder)
Saya Seprida Anjelina (051) ingin mencoba menjawab pertanyaan nomor 2 Karena KMnO4 sendiri bersifat oksidator kuat sehingga ia memberikan panas yang tinggi bahkan bisa sangat mudah untuk terbakar, itulah sebabnya jika KMnO4 direaksikan dengan larutan asam sulfat ia menjadi mendidih padahal tidak dilakukan pemanasan
BalasHapusSaya Friska Utami (A1C117021) akan menjawab pertanyaan no.1. Cara kita mengetahuinya yaitu dapat kita cium bau nya karena aseton sendiri mempunyai aroma yang khas yaitu seperti bau balon, dan kita juga bisa menguji nya dengan cara menggunakan aseton tersebut untuk membersihkan papan tulis (whiteboard)
BalasHapusSaya Febry (073) akan menjawab pertanyaan nomor 1. Kita dapat mengetahuinya dengan cara mencium bau nya karena aseton itu memiliki bau seperti bau balon, dan bisa diuji dengan cara menggunakannya untuk membersihkan noda di papan tulis. Terimakasih.
BalasHapus