Rabu, 24 April 2019

Jurnal Percobaan 9

JURNAL PRAKTIKUM
“KEISOMERAN GEOMETRI”



DI SUSUN OLEH :
NIKEN AYU HESTIANTARI
(A1C117033)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019 



I. Judul : Keisomeran Geometri
II. Hari/Tanggal : Jumat/ 26 April 2019
III. Tujuan : Adapun tujuan pada percobaan ini yaitu
                   1. Dapat mengetahui azas dasar keisomeran ruang, khususnya isomer geometri
                   2. Dapat mengetahui perbedaan konfigurasi cis dan trans secara kimia dan fisika

IV. Landasan Teori
       Isomer Geometri adalah suatu bentuk keisomeran yang disebabkan oleh adanya perbedaan letak atau gugus ruangan. Isomer geometri ini juga sering dikenal atau disebut dengan isomer cis-trans. Isomer geometri tidak terdapat pada kompleks dengan struktur linear, trigonal panar atau tetrahedral tetapi umumnya terdapat pada kompleks planar segi-empat dan oktahedral. Pada beberapa senyawa kompleks koordinasi pada ikatan kovalen dapat menimbulkan kemungkinan terbentuknya senyawa-senyawa isomer disebabkan karena adanya ligan yang terikat dalam ruangan sekitar ion logam pusat. Molekul-molekul atau ion-ion yang mempunyai susunan atom yang sama sehingga sifat-sifat dan banggunnya menjadi berbeda disebut sebagai senyawa isomer (Fessenden,1997).

Gugus fungsi pada senyawa organik itu dapat terdiri dari satu atau lebih yang terikat pada atom C baik yang berikatan tunggal maupun yang rangkap. Pada gugus atau atom yang terikat dengan atom C yang berikatan tunggal maka ia akan dapat bebas bergerak sehingga tidak bisa dibedakan orientasi bidang ruang gugus fungsinya tetapi berbeda untuk gugus atau atom yang terikat pada atom C rangkap atau rantai siklik maka gugus atau atom tersebut tidak  dapat begerak atau berotasi bebas sehingga kita dapat mengidentifikasi orientasi ruang gugus fungsinya itulah yang disebut dengan isomer geometri. Suatu isomer geometri dengan orientasi tertentu dapat diubah orientasinya misalnya pada asam maleat atau cis-asam butenadioat yang memiliki dua gugus karboksilat umumnya digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan asam fumarat atau trans-asam butena dioat.

Isomer didalam ilmu kimia adalah molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama tetapi memiliki susunan atom yang berbeda. Isomer ini kebanyakan juga memiliki sifat kimia yang sama antara satu dengan yang lain. Dalam isomer juga terdapat istilah isomer nuklir yaitu inti-inti atom yang memiliki tingkat eksitasi yang berbeda. Contoh isomer sederhana adalah C3H8O. Terdapa tiga buah isomer dengan rumus kimia tersebut yaitu 2 molekul alkohol dan satu molekul eter. Dua buah molekul alkohol yang dimaksud yaitu 1-propanol (n-propil alkohol) dan 2-propanol (isopropil alkohol). Pada molekul 1-propanol atom oksigen terikat pada karbon ujung, sedangkan pada molekul 2-propanol atom oksigennya terikat pada karbon kedua (tengah). Dari kedua alkohol memiliki sifat kimia yang hampir sama. Sedangkan isomer yang memiliki molekul eter yaitu metil etil eter, dimana atom oksigen terikat pada dua atom karbon, bukan satu atom karbon dan juga memiliki satu atom hidrogen seperti halnya alkohol. Namun eter tidak memiliki suatu gugus hidroksil (Underwood, 1987).

Adapun yang seringkali sangat menentukn sifat-sifat dari suatu moekul adalah struktur atom-atom penyusun dalam molekul tersebut. Jika konfigurasi cis dan trans merupakan dua gugus yang reaktif satu terhadap yang lain, maka terkadang perbedaan geometri mudah ditunjukkan secara kimia, seperti halnya asam maleat dan asam fumarat, yang masing-masing merupakan cis asam butenadionat. Jika asam maleat tersebut kita panaskan didalam suatu tabung tertutup dengaan suhu diatas titik lelehnya yaitu 130°C maka akan menghasilkan anhidrat maleat dan 1 molekul air. Tetapi jika asam fumarat kita lakukan dengan perilaku yang sama maka asam fumarat tidak meleleh akan tetapi menyublim pada suhu 128°C dan akan membentuk anhidrida polimerik atau jika digunakan suhu yang tinggi akan berubah menjadi anhidrida maleat. Perubahan isomer-isomer geometri, seperti asam maleat menjadi asam fumarat akan terjadi jika ikatan rangkap C=C diubah untuk sementara waktu menjadi ikatan tunggal C-C sehingga dengan ikatan tunggal inilah perputaran dapat berlangsung dengan bebas.

           (Tim Kimia Organik, 2016).

        

          V.           Alat dan bahan
5.1         Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:
·        Erlenmeyer 125 ml
·        Pembakar bunsen
·        Corong buchner
·        Labu bulat 400 ml
·        Alat penentu titik leleh

5.2  Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu:
·      Kertas saring
·      Anhidrat maleat
·      HCl pekat
·      Kondensor refluks

VI.        Prosedur Kerja
a.        Didihkan 20 ml air sulingdalam erlenmeyer 125 ml
b.        Ditambahkan 15 gr anhidrat maleat
c.    Setelah larutan menjadi jerbih, didinginkan pada labu dibawah pancaran air kran sampai sejumlah maksimum asam maleat mengkristal dari larutan.
d.       Dikumpulkan asam maleat diatas corong Buchner
e.        Dikeringkan dan ditentukan titik lelehnya (jangan dibuang filtrat yang mengandung maleat)
f.         Dipindahkan larutan filtrat kedalam labu bundar 100 ml
g.        Ditambahkan 15 ml HCl pekat
h.        Direfluks perlahan-lahan selama 10 menit. Kristalfumarat akan mengendap dari larutan
i.          Didinginkan larutan pada suhu kamar
j.        Dikumpulkan asam fumarat dalam corong buchner dan direkristalisasi dalam air (kira-kira 12 ml per gr asam)
k.        Ditentukan titik lelehnya dengan menggunakan melting blok logam.

Mari simak video dibawah ini yaa untuk menambah ilmu :)
PERTANYAAN :
1. Pada video tersebut, apa tujuan dilakukan nya perendaman menggunakan es batu ?
2. Berikan  contoh dari isomer geometri !
3. Apa yang menyebabkan asam maleat dapat diubah menjadi asam fumarat ?

\



5 komentar:

  1. Saya Silvy Wahyu Fradini (A1C117023)
    Akan menjawab pertanyaan no 1. Dari vidio diatas Di masukkan tabung kedalam air es bertujuan untuk menjenuhkan larutan karena tadinya sudah dilakukan proses pemanasan yg menggunakan suhu tinggi sehingga larutan tersebut harus dijenuhkan terlebih dahulu untuk dapat diukur titik lelehnya

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Saya erwin Pasaribu (A1C117003) akan menjawab pertanyaan nomor 3. yang menyebabkan asam maleat berubah menjadi asam fumarat adalah ketika ikatan rangkap C=C untuk sementara waktu diubah menjadi ikatan C-C tunggal sehingga dengan ikatan tunggal inilah perpuraran dapat berlangsung dengan bebas. Terimakasih

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Saya Rtana Kartika Sari (011) akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 contoh dari ismoer geometri yaitu cis-2-butena dengan trans-2-butena dan Cis-1,2-dikloroetana dengan trans-1,2-dikloroetena

    BalasHapus